Senin, 23 Februari 2009









janji 2


Dia tak pernah ingkar janji,

janjiNya selalu digenapi,
sebagaimana pernah kuminta,
" aku minta padaNya,
setangkai bunga mawar,
sebagai pengharum ruang,
ruang hatiku yang beku dan kelu,
tapi Dia beri aku kaktus yang berduri,
setajam duri kehidupan ini,
dan ketika aku minta kupu-kupu,
yang indah warna warni,
berterbangan di pagi hari,
Dia malah beri aku ulat,
aku kecewa, sedih, dan marah,
bahkan ngambeg,
tak lagi memuliakanNya,
tapi......
aku terhenyak,
terhentak olehNya,
ketika..
di pagi hari yang cerah,
kaktus berduri itupun
berbunga indah merekah,
membuat suasana sumringah,
menawarkan kedamaian,
dan...
ulatpun berubah menjadi kupu-kupu,
yang terbang menari kesana kemari,
sungguh.....
aku tertunduk lesu,
dan lidahkupun kelu,
tak sepatah katapun terucap,
dari mulutku yang senang bicara nista,
aku malu,
aku gembira,
ternyata Dia tak pernah ingkar janji,
dan itulah caranya Dia mengasihi,
mengasihi kita umatNya,
janji itu terbukti,
dan indah pada waktunya....


yogyakarta, 24 -02-2009,
ungkapan syukur atas augerahNya.
janji 1

seandainya aku terpilih,
maka aku akan bangun negeri ini,
pabrik-pabrik modern nan megah,
yang mampu menyerap penggangguran,
dengan gaji tinggi untuk sebuah kesejahteraan,
(aku sendiri bertanya,
apa calon investor mau?
karena sulitnya birokrasi,
dan besarnya biaya siluman,
"higt cost economic"),

aku akan ciptakan swasembada pangan,
dengan produksi melimpah,
dan aku akan berupaya,
sekolah gratis,
periksa kesehatan gratis,
angkutan gratis,
semua serba gratis,
(aku sendiri bertanya dalam hati,
apa iya bisa gratis,

lha wong pipis di terminal aja bayar seribu...),

seandainya aku terpilih,
kuabdikan diri ini untuk negeri tercinta,
aku akan berjuang untuk rakyat,
karena hidup adalah perbuatan,
( sebenarnya aku malu,
karena di lingkunganku sendiri,
di RT aku tak pernah kerja bhakti,
tak pernah meronda,
tak pernah ikut kegiatan,
tak pernah berbuat sesuatu,
tapi demi sebuah cita,
janji ini aku teriakkan lantang,
selantang geledek di musim penghujan),

maka jangan lupa,
contreng aku,
karena aku yang bisa dipercaya,
bersama kita pasti.....,
aku janji deh.....
( ragu aku meneruskannya....)


yogyakarta, 24 Pebruari 2009

Selasa, 17 Februari 2009

juru sembuh

juru sembuh

sesungguhnya ketika mereka,
berdesak-desakan,
hati ini menjerit,
kenapa mereka lakukan,
memang,
berat beban mereka,
sakit penyakit yang mereka derita,
tak kunjung sembuh oleh terapi medis,
mereka lari ke dhukun cilik,
ponari dengan batu "ajaib",
juru sembuh dadakan,
ponari bocah satu em,
sesungguhnya,
juru sembuh sejati,
telah hadir diantara kita,
Dia yang akan hadir,
di hari penghakiman,
yang telah menanti dengan palu,
dan hukum yang adil,
Dia lah sang juru sembuh sejati,
kepadaNya kita serahkan,
kesembuhan diri dan jiwa.

yogyakarta, 18 - 02- 09